Kamis, 22 Maret 2012

Suara Merdeka







Pengiriman Perawat ke Luar Negeri Tak Terbatas
TEGAL - Peluang kerja perawat Indonesia di luar negeri cukup besar. Itu bila melihat kebutuhan sejumlah negara di Eropa, Timur Tengah, kawasan Asia Tenggara dan AS terhadap perawat tanah air, terus meningkat tiap tahunnya.


Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jateng Dr Mardiatmo SpRad mengungkapkan, selama ini permintaan tenaga kerja (naker) di AS, Inggris, Belanda, dan Norwegia cukup besar.


”Ini karena dedikasi kerja perawat kita dinilai sangat baik. Karena itulah permintaan serupa juga datang dari negara timur tengah seperi Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Kuwait. Kalau negara Asia Tenggara, perawat kita banyak bekerja di Singapura dan Malaysia,” terang dia, saat seminar nasional dalam rangka Musyawarah Provinsi (Musprov) VIII Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jateng, di Sebayu Convention Hall, Hotel Bahari In, Kota Tegal, Kamis (2/12).


Sebelum seminar, dia membuka musprov organisasi profesi itu dengan menyulut lampu ”Aladin”. Di acara pembukaan, juga digelar tari topeng Endel yang dibawakan empati wanita penari dari sanggar seni ”Perwitasari” di bawah pembinaan Sri Damayanti, dari Kelurahan Kemandungan, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal.
Kadinkes membuka kegiatan itu, mewakili Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang berhalangan hadir. 

Konsep Perawat
Salah satu hal penting yang dikemukakan, menyangkut konsep pendidikan dan kinerja perawat, terutama di Jateng. 


Dia juga menyebut potensi dan peranan perawat yang begitu besar. Tapi masih belum banyak yang mendapat tempat yang semestinya.


”Ini pasti ada yang salah dan harus segera dibenahi. Karena itulah, dalam musprov sekarang, dirinya berharap akan banyak terobosan penting yang bisa mendorong keberadaan perawat ke arah lebih baik lagi,”katanya.


Menyinggung kategori atau persyaratan perawat yang dikirim ke luar negeri, Jateng selama ini cukup selektif dan menerapkan persyaratan yang sangat ketat. Itu dilakukan demi menjaga kepercayaan pihak luar negeri. Salah satu persyaratannya, kata dia, lulus DIII Keperawatan dan pengalaman kerja dua tahun.


Selain itu, usia juga dibatasi. Juga harus memiliki kemampuan berbahasa Inggris. Dengan persyaratan di Inggris dengan skor IELTS 6 atau di AS dengan skort TOEFL 540. Syarat penting lainnya adalah, lolos ujian Nursing Competencies Licence Examination (NCLEX).


Ketua PPNI Jateng Suharsih SKM MKes mengatakan, upaya agar profesi perawat mendapat tempat semestinya, terus diperjuangkan organisasinya. Di sisi lain, tanggung jawab bersama secara profesi terus dikedepankan.


Sementara itu, Musprov VIII PPNI Jateng, akan berlangsung selama tiga hari. Mulai Kamis (2/12) hingga Sabtu (4/12). Hari kedua, musprov akan menggelar laporan pertanggungjawaban Ketua PPNI Jateng periode 2005-2010. 


Pemandangan umum dan sidang pleno, serta pemilihan ketua organisasi itu untuk periode berikutnya.


Hari terakhir, musprov juga masih menggelar sidang pleno. Antara lain untuk pengesahan dan pelantiikan ketua dan pengurus periode 2010-2015. Kemudian penetapan Musprov IX 2015/2016.(D12-45)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar