Minggu, 24 Juni 2012

Teater RSPD Tegal Gelar Pementasan ke-69



Kelompok Teater RSPD Tegal, Jawa Tengah, akan mengadakan pementasan drama berjudul Testimoni Drupadi di Teater Arena Taman Budaya Kota Tegal, Sabtu (7/7/2012).
Pementasan itu merupakan pementasan ke-69, dari kelompok teater yang sudah berdiri sejak 1978 tersebut.
Penulis naskah dan sutradara Testimoni Drupadi, Yono Daryono , Rabu (13/6/2012), mengatakan, pentas drama akan melibatkan sekitar 25 orang pemain. Kegiatan tersebut sebagai upaya membangkitkan kembali gairah berteater di Kota Tegal.
Menurut Yono, Testimoni Drupadi akan berkisah mengenai sumpah Drupadi, dalam membela harga diri dan martabatnya. Drama itu merupakan rekonstruksi legenda teater Jawa, melalui tari, narasi, dialog, dan tembang.
Pementasan akan menampilkan kolaborasi tari tari tradisi Jawa, moderen, dan kontemporer.


Jumat, 22 Juni 2012

Pelestarian Budaya Indonesia

              Indonesia memiliki banyak kebudayaan seperti wayang kulit,tarian,alat musik,rumah adat,sastra,pakaian,patung,makanan, dan gambar. Namun, dari semua budaya di Indonesia yang paling banyak mendapat sorotan khusus adalah Tarian,musik, dan wayang kulit.Bagaimana tidak, ketiga bidang kesenian itu telah menjadi perbincangan banyak publik.Seperti yang diberitakan oleh kalangan media Negara Tetangga mengklaim bahwa tari Pendhet dari Bali,Reog Ponorogo Jatim,Wayang Kulit Jateng,dan yang terbaru adalah Tari Tor-Tor dan alat musik Gordang Sambilan dari suku Batak Sumatera Utara.Ketika masyarakat Indonesia ada yang menggunakan budaya barat sebagai pertunjukan dan Budaya sendiripun dilupakan,padahal Indonesia memiliki banyak ragam Budaya.Masyarakat telah lengah akan hal tersebut.




              Apakah sekarang Indonesia akan kehilangan aset budaya tersebut?yang sekarang bisa kita lakukan sebagai masyarakat Indonesia adalah tetap melestarikan dan menjaga kebudayaan sendiri karena itu telah menjadi ciri khas tersendiri bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Kenapa selalu Indonesia yang menjadi incaran?Apakah mereka minim seniman/seniwati?mungkin dari hal tersebut kita bisa interospeksi dirikita sendiri tentang bagaimana pentingnya budaya Indonesia.Maka,Banggalah menjadi orang Indonesia !!

Senin, 18 Juni 2012

Tari Tor-tor Asli Batak Diklaim Malaysia


JAKARTA, suaramerdeka.com - Malaysia kembali mengklaim hasil kebudayaan asli Indonesia menjadi miliknya. Kali ini, negeri jiran itu akan memasukkan tari Tor-tor dan Gordang Sambilan sebagai peninggalan nasional mereka.
Di Indonesia, dua kesenian itu dikenal sebagai kebudayaan masyarakat Batak, Sumatera Utara. Bahkan, tari Tor-tor selalu ditarikan dalam upacara adat masyarakat Batak. Namun kini, Malaysia dengan berani akan meregistrasi kebudayaan itu berdasarkan Bab 67 Undang-undang Peninggalan Nasional 2005.
"Pertunjukan periodik harus diadakan. Artinya, tarian harus disajikan sementara irama gendang harus dimainkan di depan publik," kata Menteri Informasi, Komunikasi, dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Seri Rais Yatim, sebagaimana dikutip laman Bernama.
Menurut Rais, mempromosikan kebudayaan dan seni Mandailing sangat penting, sebab bisa mengungkap asal-usulnya. Selain itu bisa mempererat persatuan dan kesatuan dengan masyarakat lainnya. Sejalan dengan konsep Malaysia, upaya masyarakat Mandailing untuk mengangkat seni dan budaya mereka telah didukung oleh kementerian untuk diakui dan dikenalkan ke publik Malaysia.

Jumat, 15 Juni 2012

Perkembangan Seni Tari Tradisional Indonesia

Menurut Kementrian Komunikasi dan Informatika RI tari tradisional Indonesia masih dalam kemasan yang kurang menarik.Benarkah itu?


I Made Bandem mengatakan, perkembangan tari di Indonesia ada beberapa tahap, antara lain perkembangan tari yang bersifat sakral, dimana umumnya bersifat komunitas dengan anggotanya masyarakat itu sendiri dan digunakan untuk kepentingan masyarakat, seperti tari Sahyang di Bali.
Perkembangan tari yang bersifat klasik, seperti tari Legong Kraton yang merupakan tari klasik di Bali dimana tarian tersebut memiliki filosofi, peraturan dan ada struktur dramanya.
Kedua tari tersebut masih ada dan masih terus berkembang sampai sekarang dan menjadi seni pertunjukan.
“Namun, yang menjadi masalah adalah bagaimana kita mengemasnya menjadi menarik,” katanya di di Jakarta Kamis (12/7), dengan menambahkan pemasaran tari bisa melalui pasar-pasar seni, festifal,musium dan yayasan seni.
Dia juga menyayangkan belum adanya lembaga khusus yang menangani pementasan tari untuk acara-acara festifal, padahal banyak acara festival di negara-negara lain dibuka oleh tarian tradisional dari Indonesia.
“Masalah lain yang timbul dalam pemasaran tari di Indonesia adalah kurangnya data base tari tradisional di seluruh Indonesia,” tambahnya.
Ia juga menyarankan kepada para koreografer tari untuk terus mencipta dan mengemas tarian agar lebih menarik.
Sementara itu, Guru Besar ISI Surakarta Rahayu Supanggah mengatakan tarian dan musik tradisional memiliki keistimewaan dan keunggulan yang sama.
“Masyarakat di luar Indonesia semula menganggap seni musik Indonesia hanya sesuatu hal yang eksotis. Sekarang, mereka menganggap musik Indonesia sebagai sumber inspirasi, materi, bahasa dan daya tarik potensial untuk menyegarkan musik di berbagai dunia,’ tambahnya.
Namun, menurutnya, masalah yang dihadapi dalam perkembangan musik tradisional dengan tari tradisional hampir sama dengan segi pendukung atau pelaku memiliki latar belakang pendidikan, sosial ekonomi dan pergaulan yang terbatas.
“Kebutuhan juga menjadi faktor penting dalam pemasaran produk seni, artinya menciptakan dan mengemas tarian dan musik harus mengetahui kebutuhan dan selera masyarakat,” katanya.
Networking juga menjadi salah satu kunci sukses pemasaran musik Indonesia tambahnya.