Selasa, 15 Mei 2012

Sejarah Wayang Kulit Jawa



        



        Wayang Kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual,dewa , atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalang yang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh parapesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balik , yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.
        Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya dengan standard tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil dari cerita Panji.
        Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur.

PEMBUATAN WAYANG KULIT
       
         Wayang kulit dibuat dari bahan kulit kerbau yang sudah diproses menjadi kulit lembaran, perbuah wayang membutuhkan sekitar ukuran 50 x 30 cm kulit lembaran yang kemudian dipahat dengan peralatan yang digunakan adalah besi berujung runcing berbahan dari baja yang berkualitas baik. Besi baja ini dibuat terlebih dahulu dalam berbagai bentuk dan ukuran, ada yang runcing, pipih, kecil, besar dan bentuk lainnya yang masing-masing mempunyai fungsinya berbeda-beda.
          Namun pada dasarnya, untuk menata atau membuat berbagai bentuk lubang ukiran yang sengaja dibuat hingga berlubang. Selanjutnya dilakukan pemasangan bagian-bagian tubuh seperti tangan, pada tangan ada dua sambungan, lengan bagian atas dan siku, cara menyambungnya dengan sekrup kecil yang terbuat dari tanduk kerbau atau sapi. Tangkai yang fungsinya untuk menggerak bagian lengan yang berwarna kehitaman juga terbuat berasal dari bahan tanduk kerbau dan warna keemasannya umumnya dengan menggunakan prada yaitu kertas warna emas yang ditempel atau bisa juga dengan dibron, dicat dengan bubuk yang dicairkan. Wayang yang menggunakan prada, hasilnya jauh lebih baik, warnanya bisa tahan lebih lama dibandingkan dengan yang bront. 

         

Kamis, 10 Mei 2012

Karnaval Batik Tegal 2012



Seakan tidak ingin tertinggal dari Yogyakarta, Solo, atau pun JemberKota Tegal juga akan menggelar sebuah event karnaval khas daerahnya yang bercorak batik. Acara yang pertama kali digelar tersebut bertajuk Karnaval Batik Tegalatau Batik Carnival dan akan dilangsungkan pada 28 April 2012 di pusat Kota Tegal. Kegiatan ini dilangsungkan dengan tujuan memperkenalkan koleksi batik Tegalan dalam rupa rancangan busana, juga berkaitan dengan hari jadi Kota Tegal ke-432. 

Acara ini akan diikuti 125 peserta dan designer handal dengan melibatkan siswa sekolah tingkat pertama hingga perguruan tinggi serta sejumlah perusahaan swasta di Kota Tegal. Karnaval akan dimulai sore hari dimulai dari Pendopo Balai Kota kemudian berpawai di sepanjang jalan protokol sekira 3 km. Pawai tersebut nantinya merupakan pawai umum yang melibatkan pawai pejalan kaki dan pawai kendaraan bermotor dengan tema batik tegalan.

Karnaval Batik Tegal juga akan melibatkan desainer luar Tegal untuk memamerkan rancangannya. Disajikan pula berbagai mode pakaian dengan bahan khusus batik khas Tegalan. Batik Tegalan memiliki corak khas tersendiri yang khas membedakan dengan corak batik dari daerah lain seperti batik Solobatik Pekalonganbatik Cirebonbatik Madura, ataupun batik Yogyakarta.

Untuk memeriahkan acara nantinya akan digelar berbagai macam perlombaan, hiburan seni dan pementasan. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan batik tegalan kepada masyarakat dan mendukung Program Rumah Karnaval agar agenda karnaval tersebut menjadi bagian dari agenda karnaval batik lainnya. 

Kabupaten Tegal sendiri merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan ibu kota Slawi. Kota ini terbilang Strategis karena berada dijalur lintas antara Semarang - Tegal - Cirebon serta Semarang - Tegal - Purwokerto dan Cilacap. Untuk menuju kota Tegal, Anda dapat melalui angkutan umum nasional lintas Jakarta-Semarang atau Jakarta-Surabaya. Ada pula kendaraan bus dan minibus rute luar kota seperti lintas Semarang-Cirebon, Semarang-Tegal, Tegal-Purwokerto dan dalam kota seperti lintas Tegal-Pemalang, Tegal-Slawi, Tegal-Brebes, dan lainnya. Kota Tegal juga dilewati moda kereta api transit dari jalur JakartaSemarang, maupun Surabaya.

Minggu, 06 Mei 2012

Home





?Selamat dating di Sanggar Seni Perwitasari.

Jl.Sukardino.32 rt.03 rw.1 
Kemandungan Tegal


Sabar iku ingaran mustikaning laku
Sabar iku lire momot kuwat nandhang sakehing coba lan pandhadharaning ngaurip
Jumbuh karo unine bebasan, sabar iku kuncining swarga, ateges marganing kamulyan
Nanging ora ateges gampang pepes kentekan pengarep-arep
Suwalike malah kebak pengarep-arep lan kuwawa nampani apa bae kang gumelar ing salumahe jagad iki

KARYA SASTRA JAWA KUNO



Sastra jawa di awal timbulnya tampak sekali dipengaruhi oleh kesusastraan Hindu di India, sebab selama lebih sepuluh abad, sekurang kurangnya dari abad 5 sampai dengan abad 15, “Indonesia termasuk dalam Indianzed States”, yakni negara negara yang terpengaruh peradaban dan Agama dari India.
Pengaruh India tersebut tampak pada hasil kesusastraan jawa yang meliputi karya abad 8 sampai dengan abad 15.,atau yang meliputi masa semenjak pemerintahan Raja Sindok tahun ± 930, sampai jatuhnya Kediri ( 1222 ) dan jaman Singosari – Majapahit ( abad 13 – akhir abad 15 ).
Ciri ciri yang nampak bahwa adanya pengaruh Sastra India tersebut , antara lain :
1. Karya Sastra Jawa Kuno ditulis dengan ,menggunakan bahasa Sansekerta.
2. Didalam karya karya sastra jawa Kuno itu tercermin paham agama hindu dan Budha.
3. Pola cerita dalam karya Sastra Jawa Kuno, bersumber dari cerita cerita India ( terutama bersumber pada Ramayana dan Mahabarata. )
4. Jenis sastra yang mula mula berkembang tampak mempunyai pola konvensi Sastra Sansekerta, yaitu berpedoman pada metrum karya india.
Karya sastra india yang biasanya dipakai sumber dalam penulisan cerita dalam sastra Jawa Kuno adalah :
1. Mahabarta atau Astadasaparwa karangan Wyasu ( Byosa )
2. Rawamavadha karangan Bhaktikavya
3. Panca Tantular
4. Hariwangsa
5. Rangkuwangsa karangan Kalidasa dan sebagainya.
Biasanya karya karya sastra diatas digubah menjadi kakawin atau prosa.
Contoh :
1. Mahabarata yang asal mulanya berupa sloka digubah menjadi prosa yang pada karya aslinya terdiri dari 18 parwa, yang dapat ditemui dalam versi Jawa Kuno hanya 9 parwa saja yaitu : Adiparwa, sobhaparwa, Wirataparwa , Bhimaparwa , Astramawasaparwa, Mosalaparwa, Prostanikaparwa dan Swarga Robanaparwa.
2. Ravanavadha, sebagian besar digubah menjadi Ramayana kakawin
3. Pancatantra, biasanya dipakai sebagai seumber penulisan , Tantri kamandaka, yang isinya tentang ceita / dongeng hewan.
4. Raghuwangsa , karangan pujangga Kalidosa, juga diambil sebagai sumber cerita Sumana samatika kakawin.




KARYA SASTRA JAWA KUNO GOLONGAN MUDA DIANTARANYA ADALAH :
1. Wanaparwa, dipakai sebagai sumber penulisan , Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa.
2. Udjaguparwa, Bhismapariwa, Dranaparwa, Karna parwa dipakai sebagai sumber penulisan Bharata Yudha gubahan mpu Sedah dan Panuluh.
3. Wirataparwa, khusus episode Abhimanyu Utari, dipakai sumber penulisan Ghatotkaca Sraya kakawin, gubahan mpu panuluh
4. Uttharakandha, sebagian juga diambil sumber penulisan Arjuna Wiwaha Kakawin , karya mpu Kanwa.